Selasa, 09 Desember 2008

Senin, 08 Desember 2008

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI


KCKT / HPLC
(KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI / HIGH PERFOMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY)

KCKT adalah suatu teknik kromatografi yang menggunakan fasa gerak cair, dapat digunakan untuk pemisahan sekaligus untuk analisis

Berdasarkan kekuatan / kepolaran fasa geraknya KCKT dibagi menjadi:
- Fasa normal : Fasa gerak kurang polar dibandingkan fasa diam
- Fasa Terbalik : Fasa gerak lebih polar dibandingkan fasa diam

Prinsip Pemisaan :
- Pebedaan distribusi komponen diantara fasa diam dan fasa gerak
Semakin lama terdistribusi dalam fasa diam semakin lama waktu retensinya

Proses Elusi :
- Isokratik : Proses elusi yang eluennya menggunakan perbandingan komponen yang tetap dari awal sampai dengan akhir pemeriksaan
- Gradien : Proses elusi yang eluennya menggunakan perbandingan komponen yang diubah-ubah secara bertahap selama analisa

Bagian-bagian alat HPLC :
- Tempat Eluen. Botol yang tidak bereaksi dengan pelarut, dilengkapi penyaring. Eluen harus disaring dengan saringan membran
- Pompa, terbuat dari stainlessteel, seal terbuat dari grafit atau teflón, tekanan sampai 400 bar, memberikan laja alir sampai 5 ml/menit. Tak memberikan pulsa dan keberulangan pemompaan <1%
- Injektor
Dapat memasukkan sampel ke dalam kolom dalam bentuk sesempit mungkin
Mudah digunakan
Keberulangn tinggi
Dapat bekerja walaupun ada tekanan balik

- Kolom Yang Baik :
Kolom kuat dan tidak mudah berkarat
Pertikel isi kolom berdiameter Cecil dan seragam, bulat dan berpori
Efisiensi tinggi
Tahan terhadap tekanan tinggi
Menghasilkan puncak simetri dan sempit

- Jenis Kolom :
Kolom polar
Kolom non polar

- Syarat Detektor :
Tahan noise dan drift rendah
Sensitivitas tinggi
Respon cepat
Tidak sensitif terhadap perubahan pelarut
Mudah pengoperasiannya dan tahan lama

- Jenis Detektor Dalam KCKT :
Detector spektrofotometri
Detector elektrokimia
Detektor flouresensi
Detector Indeksrefraksi

- Pemeliharan Kolom :
Saring eluen dengan saringan membran
Hindari pengaliran eluen dari arah sebaliknya
Gunakan kolom penagman
Simpan kolom pada pelarut yang sesuai
Cuci kolom sesudah digunakan

Jumat, 05 Desember 2008

Jumat, 14 November 2008

TEKNIK PEMBUATAN SIMPLISIA

Teknik Pembuatan Simplisia Melalui Tahapan Sebagai berikut

Pengumpulan Bahan baku
kadar bahan baku aktif dalam simplisia bergantung pada :
Bagian tanaman yang digunakan
Usia tanaman atau bagian tanaman saat panen
Waktu Panen
Lingkungan tumbuh

Penyortiran

Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen, terutama untuk komoditas temu-temuan, seperti: kunyit, temulawak, jahe dan kencur. Rimpang yang baik dengan yang busuk harus segera dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma yang menempel harus segera dibersihkan. Demikian juga untuk tanaman obat yang diambil daunnya maupun herba (Sambiloto, pegagan), setelah dipanen langsung disortir, daun yang busuk, kering maupun gulma lainnya harus segera dipisahkan.

Pencucian

Setelah disortir bahan harus segera dicuci sampai bersih jangan dibiarkan tanah berlama-lama menempel pada rimpang karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti : air dari mata air, sumur atau PAM. Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus. Perendaman tidak boleh terlalu lama karena zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga mutu bahan menurun. Penyikatan diperbolehkan karena bahan yang berasal dari rimpang pada umumnya terdapat banyak lekukan sehingga perlu dibantu dengan sikat. Tetapi untuk bahan yang berupa daun-daunan cukup dicuci dibak pencucian sampai bersih dan jangan sampai direndam berlama-lama.

Penirisan dan Pengeringan

Pengeringan bertujuan mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak sehingga dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama. Dengan menurunkan kadar air hal tersebut dapat menurunkan reaksi enzimatik sehingga dapat di cegah terjadinya penurunan mutu atau pengrusakan simplisia.
suhu pengeringan bergantung pada simplisia dan cara pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan antara suhu 30-900 C.

Penyimpanan

Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik, kertas maupun karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak berracun/tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan. Pada kemasan jangan lupa beri label dan cantumkan nama bahan, bagian tanaman yang digunakan, no/kode produksi, nama/alamat penghasil dan berat bersih.Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ruang penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi udara cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal 30°C, kelembaban udara serendah mungkin 65% dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus dll.

Pengolahan

Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang baik karena menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya dengan masalah kebersihan maupun bahan aktif.